Postingan

Chapter 6 : Pengawal dan Tunangan

Gambar
‘Aku penasaran dengan apa yang mereka bicarakan di sana.’ Saat ini, aku sedang berada di meja makan bersama dengan keluargaku dan seorang Duke yang cukup terkenal di kerajaan, Duke Fleur. Kami sebagai tuan rumah menjamu para tamu kami yaitu sang Duke dan putrinya, sedangkan untuk alasan kenapa mereka berada di sini adalah pertunangan. Pertunangan ini melibatkan adik laki-lakiku, Flotte, serta putri sang Duke yaitu Nona Olivia la Fleur. Namun meski mereka adalah bintang utamanya, mereka saat ini tidak berada di sini. Nona Olivia mengatakan bahwa dia pernah melihat Flotte sebelumnya, dia entah kenapa terus menerus menatap wajah Flotte sesaat setelah dia keluar dari kereta. Hal ini sedikit membuat Flotte kurang nyaman, jadi sang Duke memutuskan untuk memberikan waktu kepada mereka berdua untuk berbicara berdua. “Maaf apabila meja makan ataupun hidangan kami tidak sesuai dengan selera Anda, Tuan Fleur.” “Tidak masalah Tuan Glaive, saya bukanlah orang yang terlalu pilih-pilih.” Ayahku men

Chapter 5 : Percakapan

Gambar
Klap , sebuah suara tepukan memecah kesunyian. “Sepertinya para pasangan muda kita memiliki sesuatu untuk dibicarakan, bukan begitu?” Ketika lomba saling tatap yang canggung di antara diriku dan Nona Olivia akan berlanjut lagi, Ibuku menepuk tangannya dan mengembalikan kesadaran kami berdua akan orang-orang di sekitar kami. Mereka tampaknya merasakan sesuatu yang mengganjal dengan kami, terutama Nona Olivia yang menatapku sedari tadi ... bahkan dia masih melakukannya saat ini. “Olivia, apakah ada sesuatu yang salah dengan Tuan Flotte? Kamu menatap ke arahnya sedari tadi.” Sang Duke mengambil inisiatif dan menanyakan alasan kenapa Nona Olivia menatapku, dia tidak tampak marah atau semacamnya, apa yang terlukis di wajah Duke hanyalah sebuah perasaan penasaran murni. “Tidak ada apa-apa, hanya saja... aku merasa pernah bertemu dengan Tuan Flotte sebelumnya.” Nona Olivia menjawab sambil tetap menatapku, seolah dia sedang menatap menembus jiwaku. Tapi sebenarnya, aku juga merasakan perasaa

Chapter 4 : Sebuah Senyuman

Gambar
Menaggapi proposal pertunangan yang datang dari keluarga Duke Fleur, keluarga kami tidak memiliki alasan untuk menolaknya. Kami segera mengirim surat balasan kepada sang Duke dan mendapatkan balasan dua hari setelahnya. Di dalam surat itu dikatakan bahwa keluarga kami akan dikunjungi oleh keluarga Duke Fleur dua minggu dari saat surat itu dikirim. Dua minggu telah berlalu, saat ini aku sedang bersama keluargaku menunggu kedatangan keluarga Duke di depan pintu kediaman rumah kami. Aku mengenakan sebuah jas berwarna hitam dan sebuah dasi berwarna hijau, itu adalah setelan bajuku yang biasa kupakai ketika mendatangi acara resmi, sejujurnya tidak ada yang mencolok dari diriku ketika memakainya. “Kira-kira akan seperti apa wajah calon tunanganmu, Flotte? Aku cukup penasaran dengannya.” “Aku tidak yakin, tapi karena dia merupakan seorang putri Duke aku yakin dia akan masuk ke dalam standar gadis cantik.” Aku tidak terlalu sering menjumpai atau berkenalan dengan gadis-gadis, namun aku setid

Chapter 3 : Warna yang Serasi

Gambar
“Apa yang akan terjadi jika aku tidak menerimanya?” Aku sejujurnya tidak memiliki niat untuk menolak atau semacamnya, namun pertanyaan ini secara alami keluar dari mulutku. Namun mungkin bagi ayahku, adalah sebuah hal wajar bagiku memiliki niatan untuk menolak pertunangan ini. Bagaimanapun gadis yang akan menjadi calon tunanganku adalah seorang gadis yang dijuluki gadis terkutuk. “Hal yang paling buruk yang dapat terjadi adalah keluarga kita akan dihukum gantung karena mencemarkan nama baik dari Duke, atau bisa saja kita akan dilepaskan begitu saja setelah menolaknya.” Yah, tentu saja, akan ada kemungkinan kami akan menerima hukuman yang berat apabila menolak pertunangan ini. Namun hasil ini sebenarnya ditentukan oleh sifat dari pihak yang sedang kami bicarakan. Jika yang kami bicarakan adalah bangsawan arogan, kami akan seketika berada di atas tungku bahkan dengan hanya menanyakan maksud dari tawaran yang mereka berikan. Karena yang kami bicarakan saat ini adalah Duke Fleur yang ter

Chapter 1 : Apakah Aku Memiliki Wajah yang Mengerikan

Gambar
“Kii.......Kyaaaaaaaaaaa” Sang putri Duke tiba-tiba berteriak dan pingsan setelah melihat wajahku. Kemudian dengan indah jatuh ke belakang. Apa...apa yang terjadi!? "L-Lady!" Secara alami, butler dan maid bergegas masuk, menciptakan kegemparan besar. Aku juga akan membantu ...... sebenarnya, haruskah aku membantunya? Dia pingsan setelah melihat wajahku, bukankah aku penyebab semua ini? Apakah tak apa bagiku untuk membantu? Tapi cukup banyak pria yang telah menjalankan tugasnya. Jika seorang pangeran dari suatu negara mencoba untuk membantu seorang nona yang jatuh begitu saja, itu akan menodai kehormatan keluarga kerajaan. “Serea-san? Serea-san, apa ada yang salah?" Aku bergegas dan berlutut di samping wanita itu.   Karena dia membenturkan kepalanya ke tanah, bahkan jika ada rumput dibawahnya, kau bisa melihat bagian putih matanya, dia berkedut, dan ada air liur yang menetes dari mulutnya. Achaaa. Cantik, mengkilap, rambut hitam mengkilap turun ke pinggangnya, seperti dib

Chapter 2 : Proposal Pertunangan

Gambar
Aku dengan lesu menutup buku yang kubaca dengan bunyi, buk, yang lirih. “Setelah aku membaca buku ini berkali-kali, aku menjadi semakin bingung. Apakah aku seharusnya senang dengan akhir dari mereka berdua?” Buku yang kubaca adalah sebuah cerita dongeng tentang empat pahlawan kuno dan seorang penyihir. Buku ini merupakan buku yang cukup terkenal karena diambil dari sebuah legenda yang nyata. Hampir semua orang di kerajaan setidaknya pernah membaca atau mendengar cerita ini lebih dari sekali. Singkatnya, pada seribu tahun yang lalu empat orang ksatria terpilih untuk membunuh sang raja iblis yang baru saja bangkit dari dalam bumi. Salah satu dari empat pahlawan itu dijuluki sebagai pahlawan merah, yang telah memiliki kontrak dengan roh burung api. Dia adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dari cerita ini. Alasannya adalah karena dia merupakan seorang penghianat yang telah jatuh cinta kepada seorang penyihir jahat yang diutus oleh raja iblis. Kemudian pada akhirnya, sang pahlawan m